PERAN GURU BK DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU EFEKTIF- NORMATIF SISWA



          Pendidikan adalah ruh kejayaan bangsa. Melalui pendidikan martabat bangsa ditegakkan. Entry point dari pendidikan itu sendiri adalah character building (pembangunan karakter). Karakter positif yang kuat merupakan pondasi utama sebuah peradaban.  Namun, membangun dunia pendidikan tidak bisa dilakukan oleh tenaga pendidik saja, tetapi dibutuhkan kerjasama dari berbagai elemen pendidikan.
        Guru BK(konselor) sebagai bagian dari tenaga kependidikan mempunyai peran vital bagi maju mundurnya sebuah sekolah. Dalam Permendiknas  Nomor :27/Mendiknas/2018, tentang Standar Kualifikasi Akedemik dan Kompetensi Konselor, disebutkan bahwa Keberadaan Konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6).    
Adapun tujuan layanan konseling adalah mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Pelayanan dimaksud adalah pelayanan bimbingan dan konseling. Guru BK adalah pengampu pelayanan ahli bimbingan dan konseling, terutama dalam jalur pendidikan formal dan nonformal (unnes.ac.id/wp-content/uploads/ Permendiknas-no.-27-tahun-2008.pdf).
Namun keberadaan guru BK masih dipandang sebelah mata, bahkan dianggap sebagai “polisi sekolah”. Siswa masih takut mendekat kepada guru BK, karena kesannya sebagai anak yang bermasalah, padahal dengan diterapkannya kurikulum tigabelas, guru BK mempunyai tugas baru yaitu mendalami dan melaksanakan program peminatan, program pendidikan penguatan karakter (PPK) dan sekolah ramah anak.
Sementara di pihak lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut andil besar dalam proses perubahan pola pikir dan tingkah laku siswa. Mudahnya akses informasi dan berawal dari aktifitas di sosial media, serta contoh yang kurang baik dari lingkungan, plus kurangnya kontrol dari orang tua dan masyarakat, banyak hal bisa terjadi. Hal-hal tersebut bisa mempengaruhi pola pikir siswa menjadi negatif. Pikiran negatif akhirnya melahirkan perilaku negatif. Perilaku negatif semakin terlihat, saat siswa yang masih remaja dengan segala problematika tumbuh kembangnya, mengalami peristiwa hidup yang tidak menyenangkan seperti misalnya orang tua yang terlalu protektif, ibu bekerja di luar negeri selama bertahun-tahun, pertengkaran kedua orang tua, perceraian kedua orang tua, salah pergaulan/salah memilih teman, serta kurangnya pendidikan religi dan kontrol sosial. Berbagai masalah anak tersebut masih ditambah dengan perlakuan teman dan guru yang tidak menyenangkan, termasuk cara guru BK menangani permasalahan siswa yang justru menimbulkan masalah baru. Sempurna sudah beban psikologis yang diderita siswa.
Akibat negatif yang mungkin timbul dari permasalahan di atas adalah stres, psikosomatis (sakit fisik yang diakibatkan karena sakit psikis, misalnya tidak terasa lapar kemudian tidak mau makan dan jadi magh atau penyakit lambung, tipes, darah tinggi, batuk/paru-paru, jantung, liver, dll.), malas/tidak fokus dalam belajar, mencontek dan berbohong (hilangnya kejujuran), membully teman, berkelahi,  insomnia (sulit tidur di malam hari), prestasi menurun, tidak naik kelas, drop out, mengikuti perkumpulan yang kegiatannya menyimpang (geng) seperti misalnya merokok, miras, balapan liar, mengkonsumsi narkoba, melakukan seks bebas, penyakit kelamin dan HIV-AIDS, aborsi, kematian, dan bahkan  membunuh atau jalan pintas (bunuh diri). Masa depan siswa akan hancur apabila tidak segera mendapatkan pertolongan yang tepat.
Karena itu, guru BK dengan segenap kompetensinya bertanggung jawab dalam pembenahan kepribadian siswa di sekolah, sebagai dasar perubahan tingkah laku di luar sekolah.  Tantangan utama guru BK adalah bagaimana merubah negative mindset siswa menjadi positive mindset, sehingga tumbuh konsep diri positif, yang ahirnya akan merubah cara berkata, bersikap dan bertindak menjadi positif. Targetnya adalah terwujudnya perilaku efektif dan normatif siswa. Prestasi akademik akan berhasil dengan sendirinya apabila prestasi ahlak terpenuhi.
Perilaku efektif dan normatif siswa berarti segala aktifitas, perbuatan, dan penampilan diri yang dilakukan siswa yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah.
            Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari diri individu itu sendiri, antara lain susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi dan belajar. Susunan syaraf pusat memegang peranan penting dalam perilaku manusia, karena perilaku merupakan perpindahan dari rangsangan yang masuk ke respon yang dihasilkan. Perpindahan ini dilakukan oleh susunan syaraf pusat dengan unit-unit dasarnya yang disebut neuron. Neuron memindahkan energi dalam impuls-impuls syaraf. Perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi ini adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indra pendengaran, penciuman dan sebagainya (www.definisi-pengertian.com).

Peran Guru BK dalam Pembentukan Perilaku Efektif-Normatif
Banyak hal yang dapat dilakukan guru BK dalam membantu merubah perilaku siswa di sekolah, menjadi lebih baik, diantaranya adalah:

  1.  Memanfaatkan kesempatan secara efektif untuk selalu meningkatkan kompetensi profesional dengan banyak membaca mempelajari referensi-referensi tentang ke-BK-an atau melanjutkan study. 
  2.   Guru BK hendaknya selalu meningkatkan keilmuan tentang tentang keBKan. Zaman terus berkembang, yang berarti masalah siswa pun semakin kompleks. Apabila guru BK tertinggal, maka penanganan pun tidak optimal. Bisa jadi penanganan oleh guru BK menjadi bumerang, dan juga justru menimbulkan masalah baru bagi siswa. Padahal siswa mendatangi guru BK dengan harapan masalah bisa terselesaikan.
  3.   Meningkatkan kompetensi paedagogis dengan selalu membuat rancangan pelayanan yang didahului dengan penyebaran need assesment, melaksanakan semua jenis  pelayanan dengan maksimal terutama KP (konseling Perorangan), BKp (Bimbingan Kelompok), dan KKp (Konseling Kelompok) dengan berbagai teknik serta sesuai prosedur, kemudian mengevaluasi dengan penilaian segera (laiseg), penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapang) serta membuat jurnal penilaian sikap spiritual dan sosial (bisa bekerjasama dengan guru mapel dan staff karyawan), mengembangkan potensi siswa dengan menggalinyai melalui peminatan. Setelah itu mengarahkan, membimbing, dan mendampingi mulai dari kelas 7 sampai kelas 9 sehingga siswa mampu memutuskan sendiri akan melanjutkan study ke SMA atau SMK.
  4.  Guru BK juga hendaknya mampu berinovasi dengan melakukan penelitian tindakan layanan sehingga layanan menjadi menarik, menyenangkan dan efektif dalam rangka perubahan tingkah laku siswa.
  5.  Mampu menjadi teladan dengan ahlak mulia (nilai-nilai karakter). Teladan adalah bukti otentik yang mampu menggerakkan hati dan pikiran untuk melakukan tindakan sesuai dengan yang dilihat. Kata-kata atau nasehat tidak akan efektif tanpa teladan. Karakter yang kuat adalah kunci kesuksesan. Contoh nilai-nilai karakter adalah disiplin, tekun, tanggung jawab, jujur, mandiri, altruistik, dan empati.
  6.  Meningkatkan kompetensi sosial dengan menjalin komunikasi efektif dengan siswa, para guru dan staff karyawan, bekerjasama dengan wali murid dan masyarakat.
  7.  Guru BK lebih kreatif dalam menerapkan berbagai teori perubahan perilaku, seperti : Autosugesti positif/positive self talk/ shadow talking; Terapi kognitif; Permainan kartu penguatan sebaya; Terapi Naratif; Teknik Modelling; Tayangan Motivasi; Telekonseling; Budaya baca dan literasi lain sebagai hobi; Membuat Pohon Literasi; Teknik reward/reinforcement / Umpan Balik Positif; Pemberian Membuat Galeri Motivasi; Pencapaian Target; Learning By Playing; Bekerjasama dengan guru BK sekolah lain untuk membentuk tim motivasi; penanaman do`a mengiringi usaha.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    
            Dengan demikian guru BK akan mampu mewujudkan sisi dan misi bimbingan dan konseling, yakni : terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar siswa berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia(visi konseling); memfasilitasi pengembangan siswa melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan, memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi siswa di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, keluarga dan masyarakat, dan memfasilitasi pengentasan masalah siswa mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

Terbit di koran Wonosobo Ekspres, Edisi Selasa, 5 September 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akal Jamin Manusia Tidak Akan Bermasalah dengan Masalahnya

Humanisme Pendidikan